Senin, 25 Maret 2013

Bagaimana Kita?
 
Segala puji bagi ALLAH yang telah meridhoi Agama Islam sehinga kita bisa menjadikannya sbg tali untuk berpegang dalam menjalani hidup didunia dan kelak di ahirat sehingga tak ada lagi kesesatan dan kejahiliahan bagi yang memeluknya.
Sholawat serta Salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada sang pembawa risalah Islam yaitu baginda Rosulullah saw, juga kepada keluarga dan para sahabat beliau yang sangat berperan pada awal penegakkan syariat Islam.
Kita tahu bahwa Agama yang hak yang ada dimuka bumi adalah agama samawi, yaitu Agama yang diridhoi oleh ALLAH SWT adanya. Namun seiring dengan berputarnya jam, bergantinya hari dan musim maka tak semua Agama Samawi bisa diterapkan pada zaman kita. Karena itu sudah ditetapkan masanya masing-masing.
Seperti Yahudi pada zaman Nabi Musa as, Nasroni pada masa Nabi Isa as, dan Islam pada masa Nabi Muhammad saw, yang semuanya tetap pada ke esaan ALLAH. Dan sudah merupakan sebuah ketetapan bahwa Agama yang boleh kita anut adalah Agama dimana/zaman kita hidup, kita tidak boleh menganut Agama samawi yang lain, apalagi Aliran yang dianggap oleh sebagian Orang sebagai Agama karena lahir dari unsur-unsur baru (social dan budaya).
Tapi bukan ini yang akan kita kupas. tapi berkaitan dengan firman ALLAH
ولن ترضى عنك أليهود ولن نصرى حتى تتبع ملتهم.
Tidak akan pernah rela/suka dari-mu (Muhammad) kaum yahudi dan nasroni sehingga kamu mengikuti millah mereka.
Sebagian mufassir menafsirkan Millah bkn sekedar urusan Tauhid dan Ubudiyah, tapi lebih luas lagi seperti social, budaya, eknomi dsb, yang semuanya berhubungan dengan alur kehidupan umat Islam.
Kenapa ALLAH SWT menggunakan kata Millah yang mempunyai makna cukup luas? Jawabannya tidak lain adala karena ALLAH SWT Maha Mengetahui yang sudah, sedang, dan akan terjadi.
Pada zaman Rosulullah saw memang yang paling gencar di musuhi adalah dari segi Tauhid dan Ubudiyah yang mereka (orang kafir) sangka Muhammad saw telah berhianat pada kepercayaan nenek moyang mereka. Tapi ALLAH Maha mengetahui dan Maha Mengatur bahwa pada ahirnya Islam akan bertumbuh pesat dan pemeluknya tidak sedikit.
Kembali lagi pada yahudi dan Nasroni (Kristen), Sebenarnya kedua penganut Agama tersebut merupakan musuh bebuyutan, kita kutip sejenak firman ALLAH SWT
وقالت اليهود ليست النصرى على شيئ، وقالت النصرى ليست اليهود على شيئ وهم يتلون الكتاب................
Dan Orang-orang  Yahudi berkata “Orang-orang  Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan”, dan Orang-orang  Nasrani berkata “Orang-orang  Yahudi itu tidak mempunyai suatu pegangan” padahal mereka (sama-sama) membaca AL-kitab…..

Kita tengok sejenak ke masa lalu: Betapa sakit hati Orang-orang  Kristen membaca kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Orang-orang  Yahudi pada masa itu terhadap Nabi Isa as. Semua penduduk sipil yang beragama Yahudi di jerussalem, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang tua habis di bunuh oleh tentara Kristen pada saat mereka berhasil menduduki kota tersebut pada tahun 1099 (perang salib 1).
Dan Umat Kristen yang dengan ringan tangan telah membunuh 6 juta Umat Yahudi menjelang perang dunia II.
Tapi anehnya sekarang, kenapa mereka seakan-akan bersatu untuk memerangi Umat Islam? Walau sebenarnya dalam hati mereka saling memendam dendam yang sangat.
Namun kita tak perlu menela’ah apa yang terjadi pada mereka, karena yang jelas sekarang Umat Islam sudah menghadapi perlawanan besar dari mereka.
Kita tahu bahwa untuk saat ini adalah sesuatu yang mustahil mereka menakukkan Umat Islam dengan cara perang fisik. Sehingga mereka lebih memprioritaskan perang pemikiran, perang budaya dsb. Dan secara garis besar mereka menang, dimana sekarang umat islam di goyahkan budayanya, dihancurkan social ekonamnya, ditelanjangkan pakainnya, diracuni makanannya, dan dijahiliyahkan pemikirannya. Sungguh merupakan musuh yang nyata bagi umat Islam. Namun ironinya, Umat Islam sendiri terbuai, terpedaya dengan cara perang mereka, Umat Islam menikmati semua peluru yang bersarang pada diri Umat Islam. Bukakah kita tahu dengan kelanjutan ayat yang kita bahas, yaitu
قل إن هدى الله هو الهدى، ولئن إتبعت أهواءهم بعد الذي جاءك من العلم ما لك من الله من ولي ولانصير
Katakanlah “Sesungguhnya petunjuk ALLAH itulah petunjuk yang benar”, Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu. Maka ALLAH tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Bahkan tanpa disadari, bahwa senjata yang paling berbahaya yang mereka gunakan adalah system kerja sama, yang pada ahirnya menimbulkan gejolak perang saudara antara Umat Islam sendiri, Contoh besarnya adalah antara Sunni dan Syi’ah di irak.
Ini adalah senjata berbahaya dari mereka kaum Yahudi dan Nasroni setelah mereka tidak mampu melawan Umat Islam secara keseluruhan dari segi fisik.
Marilah kita sadar dan menyadari betapa antusiasnya yahudi dan Nasrani menghancurkan Umat Islam. Mari kita bangun dari mimpi panjang ini, dari penyeranan yang kita anggap sebagai kenikmatan, meskipun secara garis besar kita Umat Islam hanya bisa bersatu dan memenagkan peperangan setelah turunnya Nabi Isa.as dan lahirnya Imam Mahdi,tapi kita tidak pernah tahu kapan beliau-beliau ada. Masihkah kita hidup atau sudah mati. Seyogyanya kita harus menangkal serangan Yahudi dan Nasrani dalam diri kita sejak kita sudah sadar, terutama dari senjata adu domba.
Kita tahu bahwa semua manusia yang meyakini ALAH SWT Tuhannya dan Muhammad saw Nabinya adalah saudara kita.. juga bukan manusia yang menentukan salah satu diantara kita masuk surga atau tidak. Rosululla saw bersada Umatku (Umat Muhammad) ibarat air hujan, tidak diketahui mana yang lebih baik awalnya atau akhirnya”. Mari kita tebarkan senyum pada saudara-saudara kita. Jauhi perpecahan baik itu karea lain partai, golongan, organisasi, kebasaan, dan pandangan. Yang pada ahirnya menjadi bahan tertawaan kaum Yahudi dan Nasrani.benarlah kata Imam Ghazali
أالإختلاف رحمة و التفرق مذموم
Perbedaan adalah Rahmat dan perpecahan adalah kecelaan.
Kita jangan terlalu sibuk mengurusi kesalahan dan kekurangan saudara kita, karena tak ada dari saudara kita yang tak punya kesalahan dan kekurangan. Mari kita saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran kepada saudara-saudara kita, biar kita bisa saling membenahi kesalalahan kita supaya kita tidak menjadi bumerang bagi saudara kita sendiri.

INGAT
“PERANG PEMIKIRAN BUKAN PERANG FISIK, BUKAN CUMA AD-DIN TAPI MILLAH”
جزاكم الله بحسن قراءتكم
Post: Hidayatullah yang ingin menasehati dan mengingatkan
Sumber: Al-Qur’an, Mashabih Assunnah., Ihya’ Ulumuddin, Li Madza Bil-Ulama’